Senin 03 May 2010 03:53 WIB

KPK Tetap Upayakan Kehadiran Nunun

Rep: indah wulandari/ Red: taufik rachman

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih akan berkoordinasi secara internal dengan tim penyidik untuk pengecekan keberadaan Nunun Nurbaetie Daradjatun di Singapura.

"Secara internal,pengecekan Nunun tengah dikoordinasikan," ulas Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Jasin, Ahad (2/5).Dari hasil pembicaraan internal tadi,baru bisa dipastikan perlu tidaknya mengirim tim ke Singapura. Sikap tertutup juga ditunjukkan Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Chandra M Hamzah. Menurutnya,tim sedang berproses. "Nanti kita kasih informasinya setelah kita selesai pekerjaannya,"pungkasnya.

Di sisi lain,desakan agar komisi antikorupsi segera menyeret Nunun agar bisa menjadi saksi datang dari anggota Komisi III DPR Pieter Zulkifli Simabuea. Kunci kasus dugaan suap cek pelawat,sebut Pieter,ada di tangan Nunun. Ia menilai tak masuk akal jika KPK tak bisa menghadirkan istri rekan sekomisinya itu, Adang Daradjatun. 

Pasalnya,KPK pernah memeriksa Nunun setahun lalu. Bahkan ada permintaan khusus dari majelis hakim Pengadilan Tipikor untuk mengecek keberadaan Nunun. "Ada tarik menarik kepentingan dalam kasus ini,"ujar Pieter. 

Sebelumnya,kuasa hukum Nunun Nurbaetie Daradjatun, Partahi Sihombing, menyatakan KPK harus meminta izin dulu kepada suaminya, Adang Daradjatun. Selain itu, izin dilayangkan ke pengacara dan tim dokter. 

Jika belum mendapatkan izin dari keluarga, Partahi sangsi KPK bisa membawa Nunun pulang ke Indonesia. "Belum tentu dokter di sana mengizinkan KPK bertemu. KPK tidak bisa datang begitu saja ke Singapura karena akan terhambat oleh prosedur yang berlaku," katanya.

Nunun adalah saksi persidangan kasus korupsi cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S. Goeltom pada Juni 2004.Nunun diduga mengetahui distribusi cek pelawat ke sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Namun, hingga panggilan yang ketiga, ia absen. Alasannya, mengidap sakit lupa dan kabarnya menjalani perawatan di Singapura.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement