JAKARTA–-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap hingga 2014 postur sistem pertahanan indonesia makin mendekati kekuatan minimal yang diperlukan (minimum essential forces). Hal itu juga diharap bisa mencapai sasaran pembangunan secara umum.
Presiden meminta sedini mungkin harus disusun dokumen strategis pengelolaan pertahanan negara. Dokumen itu menuntut dan menjadi rujukan dari kebijakan pembangunan kekuatan dan modernisasi postur pertahanan negara kita, termasuk di dalamnya postur TNI," kata Presiden usai Rapat Terbatas di Kementeria Pertahanan, Selasa (4/5).
Untuk membangun kekuatan dan modernisasi kekuatan pertahanan, kata Presiden, memang diperlukan dukungan anggaran. Presiden mengakui, dalam kurun 2004-2009, dukungan anggaran untuk pertahanan relatif kecil dibandingkan negara-negara ASEAN.
Nilai anggaran pertahanan juga kecil dibanding Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) indonesia. Hal itu dikarenakan dalam kurun 2004-2009, pemerintah memprioritaskan pada pemulihan perekonomian nasional. Namun, dalam lima tahun mendatang, dukungan anggaran pertahanan bakal makin besar.