Sabtu 08 May 2010 00:05 WIB

Ayo, Tinggalkan Nasi Satu Hari Saja!

Rep: EH Ismail/ Red: Budi Raharjo
Satu hari dalam seminggu tinggalkan nasi
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Satu hari dalam seminggu tinggalkan nasi

JAKARTA--Menteri Pertanian, Suswono, bersama kesatuan Dharma Wanita Kementerian Pertanian serta Kongres Wanita Indonesia (Kowani), menandatangani kesepakatan bersama untuk mengkampanyekan tidak makan nasi selama satu hari dalam seminggu. Kampanye 'Satu Hari Tanpa Nasi' tersebut bertujuan untuk menurunkan konsumsi beras nasional per kapita per tahun.

Menurut Suswono, Indonesia masih menempati posisi pertama dunia dalam hal konsumsi beras. ''Konsumsi beras kita masih di atas 100 kilogram per kapita per tahun, padahal negara lain seperti Malaysia cuma 90 kilogram, Thailand 70 kilogram, dan Brunei 80 kilogram,''  paparnya pada acara seminar bertema 'Satu Hari Tanpa Nasi Menuju Gizi Seimbang untuk Kesehatan dan Kecerdasan Anak', di Jakarta, Jumat (6/5)

Pemerintah sangat serius melakukan upaya penurunan konsumsi beras nasional. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara khusus mengamanahkan substitusi pangan nasional dalam Perpres Nomor 22 Tahun 2009. Dalam perpres tersebut, Presiden ingin kebijakan lintas sektoral yang mendukung upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.

Sebenarnya, lanjut Mentan, Kementerian Pertanian sudah puluhan tahun melakukan kegiatan penganekaragaman konsumsi pangan di Tanah Air. ''Namun hasilnya belum seperti yang diharapkan,'' katanya.

Dia melanjutkan, mengubah jenis makanan konsumsi sebenarnya lebih pada aspek psikologis dibandingkan medis atau komposisi kandungan zat makanan. Orang Indonsesia, kata Mentan, secara psikologis sudah terjebak dalam psikologi pikiran kalau makan itu berarti mengkonsumsi nasi. ''Jadi biar pun sudah makan jagung lima bonggol, tetap belum dianggap makan kecuali sudah ketemu nasi,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement