JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Rasulullah memberikan teladan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat unggul. Kepemimpinan dalam ajaran Islam tidak lepas dari prinsip-prinsip akhlakul karimah. Di dalamnya terdapat hak dan kewajiban moral yang harus ditaati pemimpin.
Hal itu disampaikan Presiden ketika memberikan sambutan saat membuka Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) V, di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (7/5). Kongres tersebut dihadiri puluhan ormas Islam dari dalam negeri dan beberapa lembaga Islam dari luar negeri. Kongres itu mengambil tema 'Kepemimpinan Umat untuk Kesejahteraan Bangsa'. ''Berambisi menjadi pemimpin tanpa kesiapan untuk memimpin, tentu akan menjadi beban yang sangat berat,'' kata Presiden.
Menurut Presiden, pemimpin perlu meneladani sifat unggul Rasulullah, yakni shiddiq atau memiliki integritas; amanah atau jujur dan bertanggung jawab; tabligh atau mampu berkomunikasi; dan fathonah atau cerdas.
Presiden menambahkan, Islam menjadi jembatan bagi terciptanya kesejahteraan, rasa aman, keadilan, keharmonisan, bahkan kemajuan. Nilai-nilai ajaran Islam, lanjutnya, juga sangat penting dan bermanfaat sebagai landasan moral dalam membangun bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. ''Islam menjadi pendorong bagi umatnya untuk tampil paling depan membawa kemajuan dan kesejahteraan,'' ujar Presiden.
Islam sebagai rahmat bagi semesta alam sesungguhnya telah dicontohkan Rasulullah ketika membangun tatanan peradaban baru di Makkah dan Madinah dengan keimanan, kepribadian mulia, dan ukhuwah Islamiyah yang erat. ''Sebagai sebuah negara nasional yang berpenduduk mayoritas muslim, kita memiliki tugas sejarah untuk ikut mengembalikan dan membangun kejayaan dan keagungan Islam,'' pintanya.