Ahad 09 May 2010 23:59 WIB

AS Peringatkan Pakistan Soal Terorisme

WASHINGTON--Setelah kegagalan bom di Times Square, Amerika Serikat memperingatkan Pakistan bahwa negara itu harus menangani  kelompok gerilyawan dengan keras.  Bila tidak, AS menyatakan Pakistan akan menghadapi sejumlah dampak, menurut laporan The New York Times, Sabtu malam.

Mengutip sumber tanpa nama dan petugas Pakistan, harian itu mengatakan bahwa komandan militer AS di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal bertemu dengan komandan militer Pakistan Jenderal, Ashfaq Parvez Kayani di Islamabad, Jumat (7/5).. Dia mendesak Pakistan untuk segera memulai serangan militer ofensif terhadap Taliban Pakistan dan Al Qaeda di utara Waziristan.

Pertemuan itu dilakukan setalah penyelidik AS menahan Faisal Shahzad, seorang warga negara AS kelahiran Pakistan pembuat bom yang gagal diledakkan di Times Square, New York, satu pekan lalu. Dia ditahan, Senin, di sebuah pesawat yang akan terbang menuju Dubai.

Shahzad, pria berusia 30 tahun yang merupakan anak seorang pensiunan petugas di Angkatan Udara Pakistan, menghadapi dakwaan lima kasus terorisme di Amerika Serikat. Media Amerika Serikat melaporkan bahwa keluarga Shahzad mengetahui setidaknya dua gerakan kunci Pakistan terlibat dalam aksi terorisme itu

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memperingatkan Pakistan, dalam pidatonya yang diterbitkan Jamat malam, bahwa Pakistan menghadapi "konsekuensi yang sangat berat" jika rencana aksi teror seperi pemboman Times Square dilacak hingga ke negara itu. Sekalipun dia juga mengakui peningkatan kerjasama Pakistan untuk mengatasi terorisme.

Sekalipun pemboman Times Square gagal, kemampuan Shahzad untuk bergerak antara Pakistan dan AS telah meningkatkan ketakutan bagi pemerintah Obama bahwa sebuah serangan teroris yang lain boleh jadi akan berhasil, kata harian itu. "Kami mengatakan, maaf, jika ada serangan yang sukses, kami harus beraksi," di Pakistan, kata satu dari pejabat AS dalam laporan itu.

sumber : Ant/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement