Senin 17 May 2010 21:33 WIB

Bangkok Makin Membara

Rep: Wulan Tunjung Palupi/ Red: Siwi Tri Puji B
Demonstran berlindung di balik barikade ban bekas.
Foto: Reuters
Demonstran berlindung di balik barikade ban bekas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kondisi kota Bangkok pada Senin (17/5) belum juga membaik sementara seluruh kantor pemerintah dan sekolah ditutup. Kini kelompok Kaus Merah yang meminta agar pemerintah mau berdialog agar tak ada lagi korban jiwa berjatuhan.

Pemberlakuan jam malam untuk sementara ditangguhkan namun kondisi kota belum pulih dengan kekacauan di berbagai titik di ibukota. Asap hitam terlihat menghiasi langit di persimpangan Daeng Din karena pengunjuk rasa membakar ban untuk mempertahankan agar tentara tidak menguasai daerah tersebut.

Ulah pengunjuk rasa yang membakar ban itu sempat meremet ke sebuah toko dan mengakibatkan kebakaran. Di saat yang sama lebih dari 500 biksu berdoa di Monumen Kemenangan bagi perdamaian setelah ketegangan antara demonstran dan pemerintah meningkat.

Pengunjuk rasa juga terlihat melemparkan petasan pada kerumunan tentara di persimpangan Din Daeng. Pengunjuk rasa ersembunyi di balik ban bekas untuk memblokir Jalan Rama IV dekat pintu masuk Soi Ngam Dupli yang berlawanan dengan Bon Kai. Mereka mempersenjatai diri dengan alat pelontar api buatan sendiri. Sementara pengunjuk rasa lainnya juga menyiapkan bom molotov.

Pusat Resolusi Situasi Darurat pada Ahad (16/5) menyatakan akan mengenakan jam malam di beberapa daerah di Bangkok, namun menarik kembali pernyataan beberapa jam kemudian, ketika Komandan Angkatan Bersenjata Anupong Paojinda menentang keputusan tersebut. Tentara tetap yakin bisa menangani situasi itu tanpa jam malam yang bisa menyebabkan masalah lebih banyak untuk orang-orang di ibukota.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement