Rabu 19 May 2010 16:56 WIB

Fitch Peringatkan Peringkat Yunani Bisa Jadi 'Junk'

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Fitch Ratings, Selasa memperingatkan, pihaknya masih mungkin menurunkan peringkat kredit Yunani ke status "junk" (sampah) meskipun baru-baru ini disetujui dana talangan Uni Eropa dan IMF 110 miliar euro bagi negara sarat utang itu.

Sementara paket penyelamatan menghapus risiko jangka pendek dari "default" (gagal), mengembalikan keuangan publik berkelanjutan akan menjadi "tantangan" dengan utang akan meningkat menjadi 150 persen dari produk domestik bruto pada 2013 sebelum menjadi stabil, kata Fitch.

"Risiko kemungkinan penurunan tinggi dan Fitch telah sesuai dengan menilai prospek negatif pada peringkat utang negara Yunani tetap diperlukan," kata lembaga pemeringkat itu dalam pernyataannya.  Prospek negatif atau positif menunjukkan apa arah peringkat kredit suatu negara kemungkinan akan diambilalih pada setahun tahun atau dua tahun mendatang, menurut situs laman Fitch .

Pada 9 April Fitch menurunkan peringkat kredit jangka panjang Yunani dari BBB+ menjadi BBB-, penurunan terakhir sebelum obligasi Yunani akan dianggap menjadi yang disebut sampah, atau kelas spekulatif. Pada 27 April lembaga pemeringkat saingan, Standard & Poor`s menurunkan peringkat utang Yunani ke status sampah, memicu eskalasi dramatis krisis utang negara yang memaksa Athena untuk mencari dana talangan Uni Eropa dan IMF untuk menghindari default.

Dalam menghadapi perlawanan sengit publik, pemerintah Yunani setuju untuk memotong gaji pekerja sektor publik dan pensiunan dan menaikkan pajak, di antara langkah-langkah lain sebagai imbalan atas paket penyelamatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Keberhasilan program ini tidak hanya tergantung pada kemampuan pemerintah untuk memenuhi target fiskal, tetapi juga kapasitas ekonomi untuk menyesuaikan dan pulih, yang masih sangat tidak pasti," kata Fitch dalam laporan terakhir kepada Yunani.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement