REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kesalahan Kapolri mengutip opsi A sebagai dasar pengusutan kepolisian atas kasus Bank Century menunjukkan ketidakseriusan lembaga itu. Tim pengawas diharap tak luput menindaklanjuti kesalahan pengutipan itu.
Anggota tim pengawas dari Fraksi PKS, Andi Rahmat, mengatakan opsi C sudah jelas terpapar dan diketahui banyak kalangan. ''Apakah kepolisian punya persepsi sendiri,'' tanya Andi di Jakarta, Kamis (20/5).
Menurut Andi, tim pengawas harus melihat sungguh-sungguh isi surat yang menjadi pangkal masalah. Sebab selain terjadi pada Kapolri, problem yang tak jauh berbeda pernah terjadi pada KPK yang ternyata tidak menerima dokumen penunjang pengusutan kasus Century hasil kerja pansus.
Namun, Andi tidak mau menebak-nebak apakah Kapolri sengaja mengutip opsi yang memang didukung Partai Demokrat tersebut. ''Yang jelas kesalahan itu fatal,'' tegasnyanya.
Anggota Komisi XI DPR RI itu berujar telah berbicara dengan Komisi III yang membawahi Kapolri untuk memveto kenaikan anggaran kepolisian. Karena, kepolisian dinilai tidak serius menggarap kasus Bank Century. Kesediaan Kapolri membuat paparan dengan berdasar opsi A, bukan C, lalu dikomentari Andi. ''Kepolisian itu bahasa kasarnya seperti orang telmi (telat mikir),'' sindirnya.