REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Pemerintah Thailand kini "jual mahal" soal usulan Pemilu dipercepat, setelah massa Kaus Merah berhasil "ditundukkan". Menurut Menteri Keuangan, Korn Chatikavanij, pemilu dipercepat adalah sebuah kemungkinan, tetapi bisa juga tidak karena tawaran pemerintah pada Kaus Merah soal usulan percepatan pemilu pada November tahun ini ditolak mereka.
Ia yang ditemui wartawan saat berada di Tokyo ini juga mengatakan gejolak di sekitar protes yang menutup Bangkok selama enam minggu disebutnya sebagai sebuah 'bencana' yang memukul industri pariwisata yang vital. Aksi itu disebutnya juga dapat memotong hingga setengah persen dari pertumbuhan ekonomi Thailand.
Korn mengatakan bahwa beberapa kondisi harus dipenuhi sebelum pemilihan dapat digelar, termasuk memastikan pelaksanaannya akan bebas dan adil. " "Jika kita bisa melakukannya pada bulan November, kami akan melakukannya di bulan November. Jika diperlukan sedikit lebih lama dari itu, kami akan berikan waktu yang diperlukan yang diperlukan, " katanya kepada peserta pada sebuah konferensi ekonomi di Tokyo.
Menurutnya, penting untuk meastikan suhu politik telah mereda dan semua pihak akan merasa aman saat melakukan kampanye. "Terus terang, kami tidak akan merasa aman melakukan itu hari ini," katanya.
Korn juga mengakui bahwa Thailand, seperti banyak negara Asia berkembang, harus menemukan cara untuk mengurangi kemiskinan dan mengatasi kesenjangan antara kaya dan miskin. "Peristiwa politik terkini di Thailand telah membuktikan bahwa bila kita mengabaikan masalah ini maka akan muncul bahaya sendiri, "katanya dalam sambutannya.