REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru bicara perwakilan keluarga BJ Habibie, Ahmad Watik Pratiknya, mengatakan bahwa almarhumah Ibu Ainun Habibie merupakan seorang istri dan ibu yang mendedikasikan hidupnya kepada kepentingan suami.
"Saya melihat beliau seorang istri dan ibu yang mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan suami dan anak-anak," ujar Ahmad di rumah duka keluarga BJ Habibie Jalan Patra Kuningan Jakarta, Ahad dini hari (23/5).
Ahmad menambahkan, sebagai ahli penyakit anak, Ibu Ainun justru lebih memilih jalan hidup untuk membesarkan anak-anak dan mendampingi Pak Habibie. "Padahal ibu termasuk pintar," ujar Direktur Eksekutif The Habibie Center ini.
Menurut Ahmad, Ibu Ainun juga memiliki jiwa sosial tinggi, terutama dengan dibentuknya yayasan beasiswa ORBIT dan Bank Mata untuk penyantun mata tunanetra oleh istri Presiden RI ketiga ini.
"Ia memiliki jiwa sosial yang besar, terbukti dengan dua yayasan beasiswa dan bank mata yang didirikannya," ujar Ahmad yang mengenal almarhumah sejak 1990-an.
Sedangkan kerabat dekat keluarga yang juga mantan anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan, almarhumah adalah seseorang yang peduli terhadap sesamanya dan tidak sombong walau merupakan mantan ibu negara.
"Ia memiliki sifat mendasar tidak bisa melihat orang susah, mempunyai ingatan kuat dan merupakan sosok yang sederhana," ujar Ali yang memanggil almarhumah dengan panggilan 'tante'.
Ali juga sempat menemui almarhumah ketika terbaring sakit di rumah sakit Jerman dua bulan lalu. "Saya sempat memberikan minum dan mendoakan kesembuhan beliau, namun Allah berkehendak lain," ungkapnya.
Sementara itu, di kediaman BJ Habibie, sedang berlangsung tahlilan yang dilakukan Majelis Taklim pengajian setempat yang rencananya akan dilangsungkan selama tujuh hari tujuh malam.
Dua karangan bunga belasungkawa yang telah tiba di rumah duka yang berasal dari Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution dan wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli.
Mantan ibu negara, Hasri Ainun Habibie wafat hari Sabtu (22/5) pada pukul 17.30 waktu Jerman di Muenchen, Jerman atau pukul 22.30 WIB.
Ibu Ainun telah lama menderita penyakit yang mengakibatkan beberapa komplikasi, namun beliau meninggal dengan tenang didampingi oleh BJ Habibie dan dikelilingi keluarga dan kerabat terdekat yang dia cintai.
Menurut pihak keluarga, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan pengiriman pesawat untuk menjemput jenazah, yang akan berangkat dari Indonesia besok dan diharapkan tiba di Jerman pada hari Senin.
Jenazah almarhumah akan tiba di Tanah Air, Rabu Pagi (26/5). Menurut rencana, Ibu Ainun akan dimakamkan Rabu sore di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.