Rabu 09 Jun 2010 02:09 WIB

Ini Dia, 12 Penerima Penghargaan Kalpataru 2010

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Budi Raharjo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan penghargaan Kalpataru
Foto: Rumgapres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan penghargaan Kalpataru

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberika penghargaan Kalpataru kepada 12 penerima. Presiden juga menyerahkan penghargaan Adipura dan Adiwiyata.

Pemberian penghargaan itu dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/6). ''Saudara-saudara sesungguhnya adalah pahlawan, pejuang, dan pencinta lingkungan yang sejati. Pertahankan dan tingkatkan prestasi yang Saudara raih,'' pesan Presiden.

Para penerima penghargaan bidang lingkungan ini, kata Presiden, patut dicontoh oleh pejabat dan komunitas lain di negeri ini. Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia 2010 bertemakan 'Many Species. One Planet. One Future'. Di Indonesia, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010 dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Selain itu, 2010 ditetapkan sebagai Tahun Keanekaragaman Hayati Internasional.

''Pemanfaatan hasil bumi menjadi tanggung jawab kita semua yang tidak terbatas dalam wilayah administrasi suatu daerah,'' kata Menteri Lingkungan Hidup, Gusti M Hatta, dalam kesempatan sama.

Menurut dia, Indonesia dikaruniai kekayaan hayati yang sangat tinggi dengan dimilikinya sekitar 90 tipe ekosistem, 40 ribu spesis tumbuhan, dan 300 ribu spesis hewan. Keanekaragaman hayati yang melimpah merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan bagi pembagunan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berikut nama-nama penerimaan penghargaan Kalpataru untuk kategori perintis lingkungan: Djohan Riduan Hasan (Babel), Mateus Bere Bau (NTT), Mahyiddin (NAD), Kholifah (Jatim), dan Ujang Solikhin (Jabar). Kategori pengabdi lingkungan: Yohanes Ebo (NTT) dan Sumadi (Jatim).

Kemudian kategori penyelamat lingkungan: LSM PILIHI, KSPA Puspita Hijau, serta LSM Rekonvasi Bumi. Kategori pembina lingkungan:  Endang Sulistyowati (Guru Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup SMAN 2 Probolinggo, Jatim) dan Prof Sudijono Sastroatmodjo, (Semarang, Jateng)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement