Kamis 10 Jun 2010 20:29 WIB

Lebih dari Satu Miliar Orang di Dunia Kelaparan

Red: irf
ilustrasi
Foto: ap
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Jumlah penduduk kelaparan untuk seluruh dunia meningkat melewati angka satu miliar orang pada tahun 2009. Demikian kepala organisasi bantuan pangan Jerman Welthungerhilfe, Wolfgang Jamann, menekankan. Tapi ini bukan alasan untuk pesimistis. Di tahun 1960-an orang yang kelaparan mencapai sepertiga penduduk dunia. Sementara sekarang 'hanya' sepertujuh penduduk dunia terancam kelaparan.

Wolfgang Jamann memaparkan, "Kami menyadari, bahwa kunci keberhasilan pemberantasan kemiskinan, sebagian besar terletak pada produktivitas dan peningkatan produksi di sektor pertanian. Dan menggunakan sumber alam secara efektif dengan sekaligus menjaga pelestariannya.“ Yang patut dihargai di sini terutama, manusia diberi kesempatan untuk dapat membantu dirinya sendiri dan mampu menafkahi diri. Jamann menambahkan, keberhasilan memasarkan hasil pertanian di pasar nasional maupun internasional mendapat perhatian khusus.

Namun, setengah dari seluruh proyek Welthungerhilfe dilakukan di negara-negara yang disebut sebagai rapuh, rusak dan lemah, negara yang situasi politik dan ekonominya tidak menentu. Ini membuat Jamann cemas. Ia mengatakan, "Negara-negara itu misalnya Somalia, Sudan, Zimbabwe, juga Haiti dan Afghanistan. Haiti misalnya adalah contoh negara yang sudah hancur.“

Solusi untuk sejumlah masalah di Haiti dan negara hancur lainnya, menurut Jamann terdapat di sektor pertanian. Di sinilah organisasi itu mengupayakan lapangan kerja, memajukan perkembangan di desa dan mencipatkan perspektif jangka panjang. Ditambah, peningkatan desentralisasi dan struktur administratif. Hal-hal itu sangat dibutuhkan, agar tercapai kemandirian pemerintah tingkat provinsi dan daerah. Lebih lanjut Dieckmann menjelaskan, bahwa keamanan merupakan persyaratan penting dalam pemberantasan kemiskinan dan pengembangan pendidikan.

sumber : deutsche welle
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement