REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-–Sebuah stasiun televisi di Iran menyiarkan berita tentang kemungkinan pertukaran bahan nuklir Iran dengan Turki dan Brasil. Pertukaran bahan nuklir ini, sebagaimana disampaikan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinedjad, merupakan solusi yang masih memungkinkan untuk mengakhiri kebuntuan dengan Barat.
Dalam laporan Selasa (15/6) itu, Ahmadinejad, mengatakan, kunjungan juru bicara parlemen Turki, Mehmet Ali Sahin, menghasilkan kesepakatan akan memperbincangkan masalah pertukaran nuklir itu lebih aktif lagi di masa mendatang. Dari hasil kesepakatan, Iran akan mengirim uranium jenis rendah tetapi berpotensi kuat untuk meningkatkan kekayaan energi untuk Turki. Dari kesepakatan awal ini, kedua belah pihak sepakat perlunya membangun sebuah reaktor nuklir.
Dewan Keamanan PBB pada 9 Juni lalu melewati aturan keempat tentang sanksi untuk membatasi program nuklir Iran karena khawatir itu untuk mengembangkan senjata. Namun, Iran membantah tuduhan itu.