REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Partai Golkar menegaskan, keputusan final soal usulan dana aspirasi tergantung pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 16 Agustus 2010 di hadapan anggota DPR. Dalam pidato tersebut akan diketahui apakah dana aspirasi masuk dalam nota keuangan pemerintah.
“Kalau nanti tidak disetujui ya masak kami terus ngotot. Kami akan legowo,” kata Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/6).
Usulan Golkar yang dilaporkan Badan Anggaran DPR dalam sidang Paripurna hari ini, menurut Priyo, masih berupa pendahuluan. Begitu pemerintah meresponsnya lewat pidato nota keungan Presiden pada 16 Agustus nanti, Priyo berjanji Partai Golkar akan memberikan kepastian sikap. Priyo mengapresiasi sidang Paripurna yang merespons semua masukan dari tiap fraksi terkait RAPBN 2011.
Priyo menegaskan program yang diusulkan Golkar bertujuan baik bagi pembangunan daerah/desa. Priyo meminta penggunaan istilah dana aspirasi atau gentong babi (pork barrel) dihentikan dan diganti menjadi Program Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Daerah Pemilihan.
“Janganlah hendaknya kalo itu usulan dari Golkar itu harus ditolak. Catatan itu (usulan Golkar dalam laporan Badan Anggaran –red) seyogyanya dibaca pemerintah,” tambah Priyo.