REPUBLIKA.CO.ID, CAIRO--Gerakan Al-Qaidah, awal pekan ini menyeru Presiden AS, Barrack Obama untuk menghentikan semua campur tangan di bidang agama, masyarakat, ekonomi dan pemerintahan di dunia Islam. Seruan itu dinyatakan oleh jurubicara jaringan militan tersebut dalam pesan video yang tayang di situs online Islamist.
Si jurubicara, Adam Yahiye Gadahn, meminta Obama tak lagi mengurusi kurikulum pendidikan di negara tersebut dan menghentikan siaran yang menyasar dunia Muslim. Ia menyebut terutama siaran yang didesain untuk mengalihkan keyakinan atau merusak iman, pikiran, moral dan nilai orang-orang Muslim.
Gadahn juga mengatakan jaringan membuka kemungkinan damai dengan Washington dengan syarat, AS harus menarik tentaranya dari Afghanistan dan Irak. Tak hanya itu, AS juga diminta mengakhiri dukungannya terhadap Israel dan membebaskan tahanan Muslim.
“Legitimate Demands 2, Barack's Dilemma,” demikian nama pesan video tersebut diproduksi divisi media Al Qaidah. Si Jurubicara terlihat mengenakan turban putih dalam Bahasa Inggris dengan tampilan teks Bahasa Arab.
Gadahn mengatakan, kekalahan partai Demokrat pada Januari dalam perebutan satu kursi Senat--atau majelis kamar tinggi--di negara bagian Massachusetts, AS, menggarisbawahi penurunan popularitas Obama
"Kamu bukan lagi pria populer seperti dulu, setahun lalu atau sebelunya. Jangan biarkan penghormatan yang anda dapat di mana pun anda berada membodohimu. Lagi pula, tidakah mereka semua bertepuk tangan untuk George W Bush hingga di hari ia meninggalkan kantor dengan penuh rasa malu?"
Gadahn, yang juga dikenal sebagai Azzam al-Amriki, sudah kerap muncul di sejumlah video Al Qaidah. Ia pun masuk dalam daftar orang yang paing diinginkan FBI sejak 2004.
Dalam video berdurasi 24 menit itu, Gadhan tidak hanya menyeru presiden AS menarik seluruh pasukan, tapi juga mata-mata, penasihat keamanan, pelatih, semua lembaga terkait, bisnis, robot, kendaraan dan personil AS lain, juga kapal dan pesawat dari seluruh negara Muslim, dari Afghanistan dan juga dari Zanzibar.
Terkait penghentian dukungan terhadap Israel, Gadahn menyeru pemerintahan Obama balik memboikot Israel dan menghentikan dukungan terhadap rezim yang menindas Palestina. Ia juga menekankan sekali lagi pembebasan tahanan Muslim yang disekap AS. Gadahn adalah lelaki asli keturunan AS. Ia beralih memeluk Islam dan melabeli dirinya jurubicara Al Qaidah untuk Amerika.