REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG--Sebuah lukisan karya Lukman, terpidana kasus narkoba yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali, laku terjual seharga Rp 12 juta dalam kegiatan lelang memperingati Hari HIV/AIDS. "Lukisan karya Lukman itu dibeli oleh seorang kolektor dari Konsulat Denmark di Bali," kata Kepala Lapas Kerobokan, Siswanto, di Badung, Jumat.
Ia menyebutkan, dalam peringatan Hari HIV/AIDS pihaknya menampilkan dan memajang hasil kreativitas warga binaan di Lapas Kerobokan. Hasil kreativitas itu mulai dari kerajinan, konveksi, hingga lukisan yang kemudian dilelang bagi siapa saja yang tertarik untuk membelinya, kata Siswanto. "Dari lelang yang kami lakukan, salah satu hasil goresan tangan Lukman laku terjual seharga Rp12 juta," katanya.
Lukman yang warga asal Malang, Jawa Timur, mendekam di dalam lapas setelah terlibat dalam kasus pelanggaran narkoba. Semua hasil lelang dalam kegiatan tersebut, lanjut dia, nantinya akan dikumpulkan, dan sebagian di antaranya akan disumbangkan kepada salah satu panti asuhan di Bali.
Kalapas menyatakan pihaknya sengaja memperlihatkan hasil karya warga binaan kepada masyarakat luas dengan harapan mereka bisa menghargai para mantan terpidana yang kemudian kembali ke masyarakat.
"Dengan perhatian seperti ini juga bisa menjadi bekal bagi para warga binaan agar nantinya setelah keluar dari lapas bisa diterima masyarakat seperti biasa," ucapnya.
Ia mengharapkan warga masyarakat tidak lagi mengucilkan para mantan terpidana. "Karya nyata seperti itu menunjukkan bahwa warga binaan bisa berubah menjadi lebih baik dari yang sebelumnya pernah mereka lakukan," kata Siswanto.
Menurut Siswanto, para warga binaan selama menjalani masa pemidanaan di lapas, umumnya mau belajar untuk berubah. "Banyak yang menemukan hikmah dan kesadaran setelah di lapas. Mereka yang terbukti siap dan mau berubah akan bisa maju dan berhasil dalam hidupnya," ucap Siswanto.
Hal itu diakui Lukman, yang menyatakan menemukan pelajaran berharga dalam hidup saat berada dalam penjara. Di lapas, dia mengaku berusaha untuk bangkit, yang salah satunya dengan membuat lukisan yang merupakan ekspresi dirinya dalam memandang hidup.