REPUBLIKA.CO.ID, PHOENIX--Pemilik restoran yang menjual burger singa sebagai penghormatan atas Pala Dunia, kini bak menerima raungan kemarahan dari aktivis lingkungan dan pelindung hewan. Kendati begitu, dia menyatakan tekadnya untuk tak menghentikan penjualan produk andalannya.
Cameron Selogie, pemilik restoran Il Vinaio di Mesa, menyatakan pihaknya berkomitmen pada pelanggan. "Reservasi telah terjual habis, dengan daftar tunggu 100 orang," ujarnya.
Selogie menjadi bulan-bulanan setelah berita menu restorannya tersebar di seantero dunia. Ia bahkan telah menerima beberapa ancaman kematian. "Aku percaya bahwa mereka tidak diburu, mereka tidak ditembak, mereka tidak dianiaya," kata Selogie.
Melayani daging singa Afrika yang sah, kata Michael Herndon, juru bicara Food and Drug Administration, selama spesies ini tidak terancam punah. Selogie juga menyatakan CDC belum melarang impor singa Afrika, meskipun singa sejenis di Asia telah masuk dalam daftar terancam punah.
Selogie menggambarkan daging singa dalam menunya hanya sedikit saja, hampir seperti dendeng daging sapi yang sangat tipis. "Hanya untuk mencicipi saja," ujarnya.. Sekitar 20 persen dari menu itu adalah daging sapi