REPUBLIKA.CO.ID, TBILISI--Pemerintah pro-Barat, Georgia, meruntuhkan lagi satu patung Joseph Stalin dalam sepekan setelah beberapa hari sebelumnya menghancurkan patung lain mantan penguasa Uni Soviet tersebut. Peruntuhan patung Stalin itu sebagai upaya menjauhkan negara bekas Uni Soviet tersebut dari warisan Komunis, demikian media massa setempat melaporkan, Senin (28/6).
Patung yang berdiri di tengah alun-alun kota Tkibuli itu diruntuhkan pada Ahad tengah malam. Peruntuhan tersebut menjadi bagian dari pekerjaan rekonstruksi, kata jaringan televisi Rustavi-2 Georgia mengutip pejabat setempat.
Pada Jumat, sebuah patung lain Stalin diruntuhkan di alun-alun utama kota kelahirannya, Gori. Sebagai ganti, di tempat bekas patung itu akan didirikan "satu monumen korban kediktatoran Soviet dan para korban perang pada 2008" dengan Rusia .
Stalin yang lahir di Gori pada 1878 berkuasa di Uni Soviet dengan tangan besi dari akhir 1920-an hingga meninggal pada 1953. Stalin dikenal sebagai tokoh yang sangat kontroversial dalam pemerintahan Uni Soviet.
Ia dituduh menyebabkan kematian jutaan warga Soviet di kamp penjara Gulag yang brutal dan memberlakukan kerja paksa di pertanian. Tokoh Soviet berkumis tebal itu juga dikenal tak kenal ampun dengan lawan-lawan politiknya di Kremlin. Kendati demikian, para pendukung Stalin memuji peran dia dalam kemenangan Uni Soviet melawan Nazi Jerman pada 1945.