Senin 05 Jul 2010 16:31 WIB

Harga Cabai Meroket

Rep: Maspriel Aries/antara/ Red: Agus Husni
Harga simerah pedas kini terus melonjak
Harga simerah pedas kini terus melonjak

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setelah memicu kenaikan angka inflasi, harga cabai pada beberapa daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) terus bergerak naik. Di Palembang pada beberapa pasar harga cabai sudah mencapai Rp50.000/ kg. Demikian pula di Kayu Agung (84 km dari Palembang) sudah sejak pekan lalu harga cabai di Pasar Pagi sudah mencapai Rp 60.000/ kg.

 

Sementara di Kota Pagaralam (290 km dari Palembang) yang dikenal sebagai sentra sayuran untuk Sumsel, harga cabai sudah mencapai Rp70.000/ kg. Marzuki warga Pagaralam, Ahad (4/7) mengatakan, “Dibanding pekan lalu harga cabai merah di Pasar Dempo Permai, Pasar Sehepat Segendi, Pasar Nendagung dan Pasar Inpres sudah melonjak sampai Rp70.000.”

 

Kenaikan harga cabai merah tersebut menurut pedagang di Pasar Agro Bisnis Nendagung, karena stok yang ada terbatas. “Untuk cabai merah lokal pasokan juga kurang karena enggan menanamnya akibat curah hujan masih tinggi. Kalau mereka tetap menanam resiko gagal panen cukup besar,” ujarnya.

 

Menurut para pedagang, kenaikan harga cabai merah pekan ini cukup mencolok karena pekan sebelumnya harga cabai masih berkisar Rp25.000 - Rp30.000/ kg kemudian pekan ini sudah melambung mencapai Rp60.000-Rp70.000/ kg.

 

Menurut Marzuki walau kota Pagaralam berada di kaki Gunung Dempo dan dikenal sebagai sentra sayur-sayuran, namun untuk cabai stok yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. “Cabai di Pagaralam masih didatangkan dari Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Curup di Bengkulu dan dari Palembang,” ujarnya.

 

 Sulit Diperoleh  

 

Dari Sangata dikabarkan sejak awal Juli, kelangkaan Cabe di pasar Sangata, Kutai Timur, Kalimantan Timur terus terjadi dan hal itu mengakibatkan harganya terus meroket.

"Sejak satu minggu ini cabe sulit diperoleh sehingga harganya terus naik," kata Lisa pedagang di pasar Teluk Lingga, Minggu.

Dari pantauan ANTARA , Minggu, di tiga pasar yakni Swargabara, Teluk Lingga dan Singa Geweh, harga cabe beberapa jenis terbilang tinggi, seperti cabe hijau besar Rp22.000 per kg dari sebelumnya Rp15.000 per kg. Kemudian harga cabe tiung Rp40.000 per kg, sebelumnya Rp30.000 per kg, kemudian cabe besar merah Rp44.000 per kg, sebelumnya Rp 35.000 per kg, dan cabe keriting Rp32.000 per kg sebelumnya Rp24.000 per kg.

"Menurut Lisa, sudah satu minggu atau sejak bulan Juli ini cabe menjadi sulit dan langkah diperoleh, itulah yang membuat harganya tinggi,"katanya

Sabtu ada masuk tetapi jumlah tidak banyak dan hanya dalam waktu singkat habis diserbu, mudah-mudahan Senin besok ada pasokan dari Samarinda

Aisyah, pedagang di pasar Singa Geweh, Sangata Selatan, mengatakan sudah lima hari cabe kosong, kalaupun misalnya hari ini datang langsung diserbu pembeli itupun dengan harga yang mahal. "Tapi mau tidak mau meskipun harganya mahal tetap dibeli karena ini kebutuhan," katanya.

Menurut Aisyah dan Lisa, selama ini cabe berbagai jeni didatangkan dari Samarinda, karena cabe lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement