REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengebom kantor Majalah Tempo masih terus dalam pengejaran. Belum ditemukan tanda-tanda dua orang yang diduga sebagai pelaku pengeboman.
"Kami masih menyelidiki," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di kantornya, Rabu (7/7). Saat ini sebuah bom molotov yang tidak meledak diperiksa di Puslabfor Mabes Polri.
Motif pelaku membom kantor Majalah tempo juga belum diketahui. Boy mengatakan hal itu baru akan terungkap setelah pelaku tertangkap. Dia juga menegaskan peristiwa pengeboman itu tidak ada kaitannya dengan edisi terbaru Tempo tentang rekening gendut perwira tinggi Polri. "Sama sekali tidak," tegasnya.
Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, mengatakan, bom tersebut dibuat dari botol sebuah minuman penambah vitamin yang diisi bensin. Kemudian ditambahkan petasan. "Sederhana sekali," tuturnya saat mengunjungi Mapolda Metro Jaya.
Dirinya merasa kesulitan mengidentifikasi pelaku meskipun sudah mendapatkan keterangan saksi. Tiga orang saksi yang sudah diperiksa adalah petugas keamanan, resepsionis, dan teknisi. Semuanya hanya sekilas melihat pelaku.
Dua orang pengebom menggunakan sebuah sepeda motor. Mereka tidak berhenti saat melempar bom. Para saksi mata tidak dapat melihat langsung wajah pelaku, karena mereka memakai helm full-face.