Jumat 09 Jul 2010 03:38 WIB

Bila Benar Mengetahui, Yusril Ditantang Buktikan Kasus Century

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Bambang Soesatyo
Foto: Tahta/Republika
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Beberapa anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat menantang mantan menteri kehakiman dan HAM, Yusri Izha Mahendra, untuk berani membuktikan ucapannya untuk membuka semua kasus-kasus besar yang diketahuinya termasuk kasus bank Century. ''Saya justru menantang Yusril, kalau memang punya data dan informasi soal kasus-kasus besar lain termasuk Bank century buka saja. Bongkar semua. Kalau Yusril tak mau lakukan, maka dia termasuk orang yang tahu ada tindak kejahatan tapi menyembunyikannya,'' kata anggota komisi III dari F-Partai Golkar, Bambang Soesatyo, di Jakarta, Kamis (8/7).

Sebelumnya Yusril melalui media masa mengancam akan membuka kasus-kasus besar yang diketahuinya. Dia melontarkan pernyataan tersebut setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Sistim Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) di kementerian yang pernah dipimpinnya itu.

Lebih lanjut Bambang menghimbau agar dalam kasus ini, jangan sampai terjadi politik dagang sapi antara Yusril dengan pihak Istana. ''Yusril sedang mencoba lakukan politik dagang sapi dengan pihak Istana,'' tudingnya.

Karena itu, Bambang mendesak Yusril untuk segera mengungkapkan kasus-kasus besar yang diketahuinya. Dengan demikian, tambahnya, kecurigaan masyarakat mengenai kemungkinana politik dagang sapi bisa dipatahkan. Dia juga mengatakan, dalam banyak kasus-kasus besar yang terjadi di Indonesia, jika menyangkut orang-orang 'besar' maka kasusnya selalu terhenti di tengah jalan.

''Kita melihat dalam setiap kasus besar di Indonesia selalu tidak jalan atau mandek, kalau lingkaran Istana campur tangan. Saya melihat ini (Sismimbakum) ada campur tangan Istana. Karena itu wajar jika Yusril ancam mau membuka kasus-kasus besar, termasuk Bank Century. Ini bisa dipahami, karena Yusril merasa dilepas pihak Istana,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement