Jumat 09 Jul 2010 19:58 WIB

Jerman Sediakan Rumah bagi Dua Mantan Tahanan Guantanamo

Tahanan di Guantanamo
Foto: AP
Tahanan di Guantanamo

REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN--Inilah kado Jerman buat Amerika Serikat, begitu media lokal menuliskan, yaitu menyediakan tempat bagi dua mantan tahanan terorisme di Teluk Guantanamo. Dua pria, yang berasal dari Suriah dan Palestina, diterima di Jerman setelah mendekam hampir sembilan  tahun lamanya di kamp tahanan Amerika Serikat di Kuba. Belum jelas, status apa yang akan diterima keduanya di Jerman.

Kedua pria tersebut tidak menghadapi tuntutan apapun di Amerika Serikat dan karena itu tidak berbahaya menurut pandangan pemerintah Jerman. Salah satu dari mereka nantinya akan bermukim di negara bagian Rheinland-Pfalz, lainnya di Hamburg. "Pemerintah Jerman selalu mengkritik keberadaan penjara Guantanamo. Karenanya kami melihat hal ini sebagai tanggungjawab untuk membantu penghapusan kamp tersebut," kata Menteri Dalam Negeri Thomas de Maizière dalam konferensi pers mendadak di Berlin, menyatakan alasan penerimaan itu.

Awalnya Washington memohon agar Jerman menerima tiga tahanan yang tidak bisa kembali ke negara asalnya. Namun setelah peninjauan terinci, Jerman memutuskan hanya menerima dua orang saja. "Ini bukan keputusan mudah," kata Mendagri. "Saya mengambil keputusan ini dalam perpaduan antara aspek keamanan bagi rakyat Jerman, bagi aspek kemanusiaan dan bagi kepentingan keamanan Jerman dari segi politik. Dengan perpaduan ketiga prinsip inilah keputusan diambil."

Sebuah tim dari Kemetrian Dalam Negeri dan aparat keamanan berkunjung ke Guantanamo bulan Maret untuk bertemu muka dan mewawancarai mereka. Dengan menerima kedua bekas tahanan Guantanamo ini, Jerman menolak permintaan AS untuk menerima tahanan berikutnya. Menteri Dalam Negeri de Maizière berharap, AS sendiri juga menerima bekas penghuni Guantanmo yang tidak berpotensi sebagai bahaya dan tidak dapat dipulangkan ke tanah airnya. Menurut Amnesty International, masih terdapat 181 tahanan di Guantanamo, 32 di antaranya tidak bisa kembali ke negara asal mereka karena terancam diburu, dipenjara, atau disiksa.

Penerimaan bekas tahanan Guantanamo menjadi perdebatan di Jerman selama berbulan-bulan. Penolakan terutama datang dari kalangan Partai Uni Kristen Demokrat CDU dan negara-negara bagian yang dipimpin oleh partai konservatif itu.

sumber : DW/AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement