REPUBLIKA.CO.ID, HANOI--Pelatihan militer berskala luas Amerika Serikat dan Korea Selatan dipandang Korut melanggar kedaulatan negaranya. "Ancaman Washington baru-baru ini akan menghadapi satu "tanggapan fisik", demikian kata seorang diplomat Pyongyang, Jumat (23/7).
"Pelatihan itu melanggar kedaulatan DPRK (Korea Utara) dan keamanan DPRK," kata Ri Tong-Il, seorang anggota delegasi Pyongyang dalam pertemuan forum keamanan regional di Hanoi kepada wartawan. "Itu adalah ancaman terhadap semenanjung Korea dan kawasan Asia secara keseluruhan," katanya. "Dan sikap DPRK jelas: akan ada tanggapan fisik terhadap ancaman yang ditimbulkan tindakan militer AS itu."
Korea Selatan dan AS mengatakan pelatihan militer yang menurut rencana akan diselenggarakan mulai 25 Juli itu demi unjuk gigi menghadapi kemungkinan serangan Korea di masa depan. Latihan itu menyusul tuduhan Seoul terhadap Pyongyang sebagai dalang dibalik insiden tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel, Cheonan, Maret yang menewaskan 46 pelautnya.