Rabu 28 Jul 2010 21:13 WIB

Pesan Tiket Kereta 30 Hari Sebelum Keberangkatan

Rep: C29/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
PENUH PERJUANGAN: Calon penumpang kereta api menginap di Stasiun Gambir, Jakarta, demi antri untuk memperoleh tiket mudik lebaran
Foto: ARCHIVE.KASKUS.NET
PENUH PERJUANGAN: Calon penumpang kereta api menginap di Stasiun Gambir, Jakarta, demi antri untuk memperoleh tiket mudik lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bagi yang ingin mudik ke kampung halaman naik kereta api bisa memesan tiket 30 hari sebelum keberangkatan. "Pemesanan, bisa dilakukan di stasiun, ATM, kantor pos, dan agen, “ terang Kepala Humas PT KA Daerah Operasional I Mateta Rijalul Haq, saat dihubungi, Rabu (28/7).

Tujuannya untuk menghindari praktik percaloan. Mateta mengatakan pemesanan tiket sedini mungkin bertujuan untuk tidak mengganggu perjalanan. ATM yang bisa digunakan untuk pemesanan tiket kereta api adalah Mandiri, BII dan BRI.

Ia menjelaskan pada 2010 PT KAI melakukan berbagai perbaikan pelayanan pemesanan tiket Lebaran. Tujuannya, mengurangi percaloan.

Calo juga akan ditindak bila tertangkap. Petugas berpakaian preman dan dinas dikerahkan di stasiun-stasiun kereta api. Mereka berasal dari Polri, TNI, dan Polisi Khusus Kereta Api.

Untuk menekan pergerakan calo, pemesanan tidak lagi bisa dilakukan tanpa batas, sehingga ditetapkan satu orang pemesan hanya bisa membeli sebanyak-banyaknya empat lembar karcis.

Langkah lain PT KA dalam menekan calo di antaranya sterilisasi stasiun dengan melibatkan instansi terkait seperti kepolisian dan tiga angkatan di TNI. Ia juga menjelaskan harga tiket Lebaran untuk KA bisnis dan eksektif cenderung fluktuatif.

Jika mendekati hari keberangkatan maka harga bisa sedikit naik, terutama di hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Selebihnya, harga tiket lebih murah.

Jumlah KA untuk mudik sebanyak 188 kereta, terdiri dari kelas ekonomi 82 kereta, bisnis 21 kereta dan eksekutif 29. Seluruh kereta melayani perjalanan dari Stasiun Jakarta Kota, Gambir, Tanah Abang, Senen dan Jatinegara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement