REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah, memproyeksikan inflasi pada bulan ini cenderung di atas satu persen. Meski demikian laju inflasi pada 2010 diperkirakan masih dalam range 5 plus minus 1 persen.
"Bulan ini memang ada kecenderungan diatas satu persen," ujarnya saat menjadi pembicara dalam kajian tengah tahun ekonomi Indef "Kerentanan Mikroekonomi di Balik Stabilitas Makroekonomi", Kamis (29/7). Ia memperkirakan, angka inflasi tahun ini masih sesuai target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Halim, dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu, inflasi sekarang ini lebih jinak. Pada waktu itu inflasi bisa mencapai angka dua digit. "Sekarang ini kita harapkan memang antara lima sampai dengan enam persen dan tidak lebih tinggi dari itu," kata Halim.
Ekonom Indef, Ahmad Erani Yustika, mengatakan sebelum bulan Juni pencapaian target inflasi pemerintah 5,3 persen dan optimis dapat tercapat. Namun, kini pandangan itu sedikit berubah setelah inflasi pada Juni lalu mencapai 0,97 persen.
Lonjakan yang cukup besar ini membuat laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) menjadi sebesar 2,42 persen persen. Sementara laju inflasi year on year menjadi 5,05 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya 4,16 persen. Dengan target 5,3 persen (APBN-P 2010), pemerintah masih mempunyai ruang 2,82 persen sampai dengan akhir tahun.
"Tantangan inflasi ini cukup besar, karena Agustus akan ada puasa kemudian disusul dengan lebaran yang menaikan harga komotas harga pangan. Belum lagi ditambah dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL)," kata Ahmad. Dengan demikian inflasi pada tahun ini diproyeksikan bisa menembus enam persen.