Jumat 30 Jul 2010 19:34 WIB

Pew Research: Mayoritas Warga Pakistan Anggap AS sebagai Musuh

.
Foto: .
.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Mayoritas warga Pakistan melihat Amerika Serikat sebagai musuh. Mereka juga menentang perang pimpinan Amerika di Afghanistan dan kurang peduli tentang Taliban dan Alqaidah dari setahun yang lalu. Demikian hasil jajak pendapat terbaru yang dilakukan lembaga Pew Research.

Meski miliaran dolar dalam bantuan ekonomi dan militer yang diterima dari Washington, citra Amerika Serikat di Pakistan adalah yang terendah di antara 22 negara. Pew menghimpun laporannya dalam  termasuk dalam Pew Global Attitudes Survey 2010.

Jajak pendapat dilakukan dengan mengambil sampel 2.000 warga Pakistan sebagai responden pada 13-28 April lalu. Lima puluh sembilan persen responden menggambarkan Amerika Serikat musuh, dengan 17 persen memiliki pandangan yang menguntungkan dan hanya 11 persen menganggap AS sebagai teman. Jajak pendapat juga menyebut hanya delapan persen dipercaya Presiden AS Barack Obama melakukan hal yang benar dalam urusan dunia, peringkat terendah dari survei 22-bangsa, dan hanya 20 persen memiliki pandangan yang poritif terhadap Presiden Pakistan Asif Ali Zardary, turun dari 64 persen dua tahun lalu.

Kebanyakan warga Pakistan juga menentang keterlibatan Amerika di negara tetangga Afghanistan, dengan 65 persen mengatakan AS dan pasukan NATO harus ditarik secepat mungkin, dan relatif sedikit percaya Taliban dan AlQaidah merupakan ancaman serius bagi negara mereka.

Hanya 25 persen menyatakan akan buruk bagi Pakistan jika Taliban kembali mengambil alih Afghanistan, sementara 18 persen berpikir itu akan menjadi hal yang baik dan 57 persen mengatakan itu tidak penting atau tidak punya pendapat. Para responden kurang peduli terhadap kelompok garis keras ini: Taliban dinilai sebagai ancaman serius hanya sebesar 54 perent, turun dari  73 persen tahun lalu, dan persepsi ancaman AlQaidah jatuh ke angka 38 persen, dari 61 persen tahun sebelumnya.

Namun demikian, Pew mencatat, kedua kelompok masih memiliki citra negatif secara keseluruhan di Pakistan dengan Taliban mendapatkan 65 persen  rating kurang baik dan AlQaidah 53 persen. Ketika ditanya yang merupakan ancaman yang lebih besar, Taliban, AlQaidah, atau India, 53 persen memilih negara tetangga India, 23 persen untuk Taliban, dan hanya tiga persen untuk AlQaidah.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement