REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Djoko Suyanto mengatakan, Kapolri baru pengganti Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri harus mewujudkan reformasi di tubuh Polri. Reformasi itu terdapat dalam beberapa bidang, yakni pelayanan terhadap publik, perlindungan terhadap masyarakat, dan memberi rasa aman kepada masyarakat.
"Kemudian juga harus bisa menjawab tantangan-tantangan yang berat akhir-akhir ini mencuat," ujar Djoko di Kantor Presiden, Jumat (30/7). Meski tidak merinci tantangan yang akan dihadapi Kapolri baru itu, Djoko dengan tegas mengatakan bahwa tantangannya itu banyak.
Djoko mengatakan, Polri sudah mengirim sejumlah nama kepada Kompolnas untuk dievaluasi. "Ada beberapa nama yang eligible untuk dicalonkan sebagai Kapolri," kata dia.
Djoko enggan untuk menyebut nama-nama calon yang diajukan Polri, namun dia membenarkan jika calon-calon itu berbintang dua dan tiga. "Belum dievaluasi di Kompolnas. Masih lama, nunggu durian jatuh," ujar Djoko berkelakar.
Djoko mengatakan, syarat utama untuk menjadi Kapolri adalah integritas, kapabilitas, kemampuan, pengalaman, rekam jejak karir, dan kepangkatan. Proses regenerasi angkatan di tubuh Polri juga akan jadi pertimbangan.