REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berhasil membawa tiga dari 10 orang dokter asal Palestina yang akan menempuh pendidikan spesialis di Indonesia. BSMI sebenarnya mengusahakan kepada pemerintah Mesir untuk mengizinkan 10 orang dokter Palestina yang akan menempuh pendidikan spesialis di Indonesia.
Sayangnya, pada kesempatan kali ini, pemerintah Mesir hanya bersedia memberikan izin kepada tiga orang dokter saja. Menurut juru bicara BSMI, Sarprihanto, para dokter Palestina tersebut terhambat izin keluar dari pihak Kementerian Luar Negeri Mesir. Mesir memberlakukan izin yang sangat ketat bagi warga Palestina yang ingin keluar negeri melalui wilayah Mesir.
''Padahal kesepuluh orang dokter tersebut telah memiliki seluruh persyaratan administrasi seperti visa dan pasport,'' kata Sarprihanto yang ikut menjemput kedatangan para relawan di Bandara Soekarno-Hatta.
Menurutnya, relawan BSMI dibantu dengan KBRI di Kairo, berhasil melakukan pendekatan sehingga izin keluar bisa diperoleh meski hanya tiga orang saja. Tiga orang dokter tersebut adalah Ameen Al Nawajha (36) yang akan menempuh pendidikan spesialis bidang bedah syaraf di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian, Ezzeldin Eldejani (29) yang akan menempuh pendidikan spesialis bidang radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Moin Z R Al Shurafa (35) yang akan menempuh pendidikan spesialis bidang anesthesia di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.