REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah optimistis kinerja ekspor nonmigas mencatat pertumbuhan dua digit tahun ini. Jika terealisasi, capaian ini lebih tinggi dari target semula, 7-8,5 persen.
Demikian ungkap Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, dalam paparan kinerja ekspor-impor semester I 2010. Menurutnya, pertumbuhan ekspor selama dua belas bulan terakhir telah mencapai 18 persen. "Mungkin minimal akan bisa kita capai 10 atau 12 persen di akhir tahun," katanya kepada wartawan, Rabu (4/8).
Sepanjang semester I 2010, kata Mari, ekspor nonmigas tercatat tumbuh 38,4 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu (year on year). Rata-rata bulanan ekspor nonmigas di setengah tahun ini sekitar 9,8 miliar dolar AS dan berada di atas rata-rata 2008, rekor kinerja perdagangan tertinggi sepanjang sejarah.
Namun, kata Mari, pertumbuhan ekspor di semester II akan sedikit melandai. Faktor pemicunya, penurunan pertumbuhan yang terjadi di kawasan Asia juga stimulus fiskal yang juga ikut berkurang. "Kinerja ekspor nonmigas Indonesia mengindikasikan pemulihan yang mantap meskipun perekonomian global belum pulih," ucapnya.
Walau begitu, Mari mengatakan, keseluruhan ekspor turun dan impor melonjak tinggi. Menipisnya surplus neraca perdagangan ini terlihat pada Juni 2010 di mana ekspor sebesar 12,3 miliar dolar AS dan impor 11,7 miliar dolar AS. Peningkatan impor terbesar dicatat barang konsumsi sebesar 61,14 persen lalu bahan penolong 55,9 persen.