REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Theresia Pardede, mengakui, konsep Rumah Aspirasi masih prematur. BURT DPR, kata wakil rakyat yang bisa disebut Tere ini, memang telah membentuk Panitia Kerja (Panja) Rumah Aspirasi. “Konsep (Rumah Aspirasi) ini memang terlalu prematur di Panja memang belum di-exercise secara dalam, khususnya soal anggaran,” kata Tere, di gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/8).
Meski mengakui konsep rumah aspirasi masih prematur, Tere menerangkan, rumah aspirasi didesain sebagai wadah penyerapan aspirasi masyarakat yang dilembagakan. Pelembagaan wadah penyerapan aspirasi dengan standard yang jelas, kata Tere, diharapkan bisa mengartikulasikan aspirasi masyarakat dalam konsep yang mudah dimengerti.
Menurut Tere, rumah aspirasi adalah mekanisme wajar dan lumrah dalam hal penyerapan aspirasi di negara demokrasi. Di negara demokrasi yang sudah maju, lanjut Tere, model Rumah Aspirasi menjadi hal wajar yang dimiliki semua wakil rakyat. Panja Rumah Aspirasi saat ini, terang Tere, tengah membahas sistem pengelolaan, pengukuran, dan pertanggungjawaban ke publik atas rumah aspirasi tersebut.
Tere meyakini, ide rumah aspirasi adalah ide yang baik. Namun sayang, kata Tere, lantaran cara penyampaian ide ke publik yang kurang baik mengakibatkan polemik di masyarakat. “Karena slip of the tounge (selip lidah), tertutup sudah elaborasi pemahaman konsep idel rumah aspirasi,” tambah Tere.