REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Baru satu musim bergulir, ASEAN Basketball League (ABL) sudah menyita perhatian banyak pihak. Selain antusiasme penonton di enam negara asal klub peserta, ABL juga menarik perhatian para petinggi FIBA Asia. Dalam pertemuan Dewan Pusat FIBA Asia di Hotel Meridian Beirut, Lebanon, Sabtu (7/8), ABL menjadi salah satu topik bahasan.
ABL dianggap sebagai model liga bola basket yang layak menjadi contoh bagi regional Asia lainnya serta FIBA secara keseluruhan. Dalam pertemuan tersebut, ABL diproyeksikan masuk dalam kalender resmi event FIBA Asia. Asosiasi Basket Asia Tenggara (SEABA) diminta untuk menjadikan ABL sebagai ajang kualifikasi bagi klub-klub Asia Tenggara sebelum menuju kejuaraan dunia antarklub 2011.
Pertemuan Dewan Pusat FIBA Asia ini dipimpin oleh Presiden FIBA Asia, Sheikh Saud Ali Al Tani dan didampingi oleh Sekjen FIba Asia, Dato’ Yeoh Choo Hock. Direktur Olahraga FIBA, Lubomir Kotleba, ikut hadir. SEABA mengirimkan Deputy Secretary General, Agus Mauro, di pertemuan ini. "Indonesia layak bangga, karena merupakan salah satu negara inisiator dan peserta ABL," kata Agus Mauro.
Selain merekomendasikan ABL sebagai event kualifikasi, pertemuan ini juga membahas hal-hal lain terkait perkembangan basket di Asia. FIBA Asia berharap tercipta kompetisi berkualitas di berbagai regional Asia. Nantinya, wakil Asia bisa berbicara lebih banyak saat tampil di ajang dunia.