REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Putra ketiga Abubakar Ba'asyir, Abdurrahim Ba'asyir, meyakini bahwa ayahnya tidak menyetujui aksi kekerasan termasuk aksi militer di Aceh. Alasan Polri menangkap Ba'asyir karena terkait kamp militer Aceh pun dinilai mengada-ada.
"Pada prinsipnya, ustadz Abu tidak suka kekerasan. Namun beliau menanggapi dengan adil kalau mereka melakukannya untuk membela Islam," ujar Abdurrahim kepada wartawan sebelum mengunjungi Ba'asyir di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (10/8).
Abdurrahim pun menegaskan bahwa ayahnya tidak suka segala bentuk kekerasan apa pun dalam memperjuangkan Islam di Indonesia. Oleh karena itu, ia tidak mempercayai tuduhan apa pun terkait penangkapan ayahnya. "Karena kami punya pengalaman dulu Bapak saya dituduh macam-macam dan ujung-ujungnya tuduhan itu tidak bisa dibuktikan," ujarnya.
Menurut Abdurrahim, kondisi Ba'asyir terakhir sebelum berangkat ke Tasikmalaya mengeluh sakit maag. Ba'asyir pun sempat beristirahat beberapa hari menyiapkan tenaga untuk acara di Tasikmalaya.