Rabu 11 Aug 2010 04:37 WIB

36 Perusahaan Siap Garap Food Estate Merauke

Rep: EH Ismail/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah akan merilis program pengembangan kawasan untuk budidaya pangan skala luas di Kabupaten Merauke, Papua. Program bertajuk Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) atau food estate itu akan diresmikan oleh Menteri Pertanian, Suswono, pada Rabu (11/8).

Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi, mengatakan, saat ini sudah ada lahan seluas 200 ribu hektare di Merauke yang sudah bisa digunakan untuk food estate. “Rencananya nanti semua ada 760 ribu hektare, tapi saat ini yang sudah clear dan tidak ada masalah dengan (Kementerian) Kehutanan sekitar 200 ribu hektare,” ujar Bayu melalui sambungan telepon kepada Republika, Selasa (10/8).

Menurut Bayu, saat ini sudah ada 36 perusahaan yang siap masuk mengelola food estate. Ketiga puluh enam perusahaan tersebut merupakan perusahaan lokal, BUMN, dan investor mancanegara.

“Pemerintah berharap dengan dimulainya food estate maka target ketahanan pangan nasional segera terwujud dan terpenting bisa mensejahterakan petani serta masyarakat Merauke,” papar Bayu.

Sumber Republika di Kementerian Pertanian menyebutkan, dari 36 perusahaan yang sudah berancang-ancang menggarap food estate, sudah ada tujuh perusahaan yang telah memulai kegiatan usaha pertanian skala luas tersebut.

Ketujuh perusahaan itu terkait dengan jaringan bisnis Wilmar International, Medco Group, Rajawali, Grup Murdaya Poo, PT Bangun Tjipta Sarana, Sinas Mas Grup, dan Grup Artha Graha. “Mereka sudah mulai kegiatan planting, pembibitan dan riset development,” ungkap sumber.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement