REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya S, mengatakan, pergantian ketua fraksi PAN di DPR tidak terkait dengan tarik menarik kepentingan antarfaksi di PAN. Kinerja Fraksi PAN yang kurang memuaskan menjadi alasan utama penggantian ketua fraksi.
Bima, ketika dihubungi, Rabu (18/8), mengatakan, penggantian ketua fraksi tidak berkaitan tarik-tarikan kepentingan, bahkan dengan kasus Century sekali pun. ‘’PAN sedang dalam sorotan karena kinerjanya tenggelam dibanding fraksi lain,’’ ujarnya memberi alasan.
Karena itu, lanjut Bima, PAN mengambil momentum masa sidang DPR baru untuk mengganti ketua fraksinya. ‘’Supaya kami bisa bergerak lebih cepat,’’ ungkapnya.
Berdasarkan rapat yang digelar kemarin malam, Bima mengatakan, Wakil Ketua Komisi III asal PAN, Tjatur Sapto Edi mendapatkan suara terbanyak menggantikan Asman Abnur sebagai Ketua Fraksi PAN. Bima mengatakan, penggantian itu akan diputuskan segera dalam rapat harian. Suara terbanyak yang diperoleh Tjatur dipastikan Bima akan diperhatikan Hatta Radjasa sebagai ketua umum dan Amien Rais yang menjabat sebagai ketua majelis pertimbangan partai.
Penggantian ketua fraksi sebagai bagian dari penyegaran kinerja juga dibenarkan Sekjen PAN, Taufik Kurniawan. Taufik mengatakan, penggantian tersebut merupakan bagian dari evalusi kinerja menindaklanjuti surat dari DPP PAN.
Evaluasi tersebut setiap tahun rutin dilakukan partainya seperti tertera dalam pedoman organisasi hubungan antarfraksi dengan partai. ‘’Sesuai pedoman organisasi maka dalam mekanisme evaluasi kinerja setiap anggota fraksi dapat mengajukan calon ketua fraksi dan calon sekretaris fraksi sebanyak-banyaknya tiga orang,’’ terang Taufik.
Meski sudah mendapatkan Tjatur Sapto Edi sebagai ketua fraksi dengan suara terbanyak, Taufik mengatakan keputusannya menunggu rapat harian.
Selain nama Tjatur Sapto Edi, nama lain yang mengemuka dalam bursa ketua fraksi partai itu adalah M Najib dan Hakam Naja. Sementara dalam pemilihan sekretaris fraksi menggantikan Viva Yoga Mauladi, nama Wakil Ketua Komisi II Teguh Juwarno juga Andy Azhar menyeruak sebagai kandidat.