REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, menyatakan tidak setuju dengan cara penangkapan Abu Bakar Ba'asyir, oleh aparat Densus 88 Antiteror di Banjar, Jawa Barat beberapa waktu lalu. ''Saya rasa penangkapan itu tidak mendidik,'' katanya, di Jakarta, Kamis (19/8).
Pria yang akrab disapa Buya ini tak habis pikir dengan cara Densus yang memecahkan kaca mobil Ba'asyir saat penangkapan. ''Cara memecahkan kaca mobil itu tidak mendidik,'' kritiknya.
Saat ditanya penangkapan terhadap Baasyir bisa menjadi ancaman bagi ulama di Tanah Air, ia menyatakan, hal itu bukan ancaman mengingat ulama itu ada bermacam-macam. ''Ada yang jalannya konsisten, ada yang jadi calo politik,'' katanya.
Dikatakannya, secara pribadi tidak setuju dengan ulama yang menjadi 'calo politik' dengan mengatakan bahwa pemerintahan Amerika Serikat (AS) itu kafir. Saat ini, dikatakannya, umat Islam di Tanah Air berada di bawah titik nadir. ''Mereka sangat tidak stabil, ofensif. Intinya kalau sila kelima dilaksanakan tidak akan terjadi begini, kita sudah menjadi yatim piatu sejak kita merdeka,'' jelasnya.