REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Untuk kesekian kali, Kabupaten Simeulue, Aceh Nanggroe Darussalam diguncang gempa. Gempa berkekuatan 5,8 pada skala Richter (SR) menggetarkan Kabupaten Simeulue pada Sabtu (21/8) sekitar pukul 12.42 WIB. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan dan korban manusia.
Bagian observasi Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Mata Ie di Aceh Besar, Vina, menyebutkan gempa Simeulue berpusat 2,12 Lintang Utara (LU)-96,53 Bujur Timur (BT) atau 44 kilometer tenggara kota Sinabang, ibu kota kabupaten Simeulue. Gempa siang hari itu berada di kedalaman 37 kilometer dari permukaan laut perairan sekitar Pulau Simelue.
Fenomena alam gempa itu dirasakan masyarakat Simeulue antara II hingga III Mercalli Modify Intensity (MMI). Vina menyebutkan sejauh ini belum diperoleh laporan terkait masyarakat daerah terdekat dengan Simeulue yang merasakan gempa itu. "Saya sudah hubungi pejabat kepolisian di Aceh Singkil, namun tidak ada laporan yang menyebutkan masyarakat di sana merasakan gempa, termasuk di Meulaboh (Aceh Barat) sebab dua daerah itu posisinya dekat dengan Simeulue," katanya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Simeulue, Rahmad, menyebutkan meski tidak menimbulkan kepanikan, namun warga --terutama di kota Sinabang-- sempat keluar rumah saat merasakan guncangan gempa. "Tidak ada yang panik, cuma karena sudah trauma dengan berbagai gempa lalu maka masyarakat langsung keluar rumah saat merasakan guncangan gempa itu," ungkapnya.
"Kalau warga merasakan guncangan lebih kuat, maka langsung berlarian naik ke gunung. Ini seperti saat tsunami lima tahun lalu," paparnya.