Rabu 25 Aug 2010 22:58 WIB

Macet di Cina Masuki Hari ke-10, Sopir Didera Biaya Tinggi

Red: irf
Macet terpanjang di dunia yang terjadi di Cina
Foto: Guardian
Macet terpanjang di dunia yang terjadi di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, HEBEI--Barisan truk berjajar memanjang. Mereka masih terjebak di kemacetan terpanjang dan terlama di dunia, yang terjadi di Provinsi Hebei, Cina. Jalur cepat Cina-Tibet itu sekarang berubah menjadi 'tempat parkir' kendaraan paling luas. Hingga kemarin, kemacetan sudah memasuki hari ke-10. Panjang kemacetan pun sudah mencapai 100 km.

Biasanya, jalur tersebut merupakan jalur lalu lintas paling sibuk dengan raungan kendaraan yang tiada henti. Kini, yang terdengar di jalur itu hanya rengikan jangkerik. Otoritas Cina terus bekerja menyelesaikan pemeliharaan konstruksi di jalur tersebut demi lancarnya arus lalu lintas. Pemeliharaan ini sudah masuk hari ke-11, dan diperkirakan baru bisa selesai pada 13 September mendatang.

Pemeliharaan konstruksi ini menjadi sangat diperlukan mengingat terus bertambahkan beban jalan akibat dilalui truk-truk barubara dengan tonase tinggi. Ini terjadi setelah ditemukannya ladang batubara bervolume besar di wilayah Mongolia Dalam, provinsi Hebei. Di masa mendatang, jalur ini diperkirakan bakal menjadi jalur lalu lintas paling sibuk di dunia.

Kemacetan ini sudah terjadi sejak 14 Agustus lalu. Kendaraan hanya bisa bergerak kurang dari satu km dalam sehari. Masyarakat di sekitar kemacetan pun menjadikan fenomena tersebut jadi peluang untuk mengais rezeki. Mereka berdagang makanan dengan harga sekitar Rp 20 ribu per bungkus. "Ini bukan harga yang murah, tapi kami tak punya pilihan," kata seorang sopir truk, Zhang Xingping, seperti dikutip Guardian.

Ribuan sopir yang banyak menghabiskan waktunya untuk tidur, jalan-jalan, main kartu dan catur, menjadi pasar yang menjanjikan keuntungan bagi warga sekitar. Satu botol air mineral yang biasa dijual seharga Rp 2 ribu, kini bisa mereka jual seharga Rp 20 ribu. Biaya makanan di area macet terlama di dunia ini menjadi jauh lebih mahal dibanding makan di restoran.

Mulai tadi malam, sebenarnya lalu lintas mulai bergerak, tapi masih sangat pelan. Dan para sopir pun mulai didera kelelahan luar biasa dan rasa ngantuk. Mereka pun menyalahkan pemerintah yang tidak baik dalam mengelola sistem lalu lintas. Menurut para sopir, kemacetan berkepanjangan sering terjadi di jalur-jalur pegunungan Cina, akibat sistem yang kurang tertata baik.

sumber : Guardian
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement