Rabu 01 Sep 2010 22:56 WIB

Vonis Anggodo Dinilai Kontradiktif

Rep: Indah Wulandari/ Red: Budi Raharjo
Anggodo Widjojo
Foto: Tahta/Republika
Anggodo Widjojo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengacara Ary Muladi, Sugeng Teguh Santoso, menilai vonis hakim Pengadilan Tipikor bagi Anggodo Widjojo kontradiktif. Koordinator Tim Pembela Suara Rakyat ini melihat, putusan Pengadilan Tipikor yang hanya menyatakan Anggodo terbukti bermufakat untuk menyuap pimpinan KPK dan membebaskannya dari dakwaan menghalangi penyidikan dinilai aneh.

''Putusan tersebut kontrakdiktif antara putusan dakwaan pertama dengan dakwaan kedua,'' ujar Sugeng, di Jakarta, Rabu (1/9).

Menurutnya, dengan terbuktinya Anggodo bermufakat untuk menyuap pimpinan KPK, maka itu juga adalah fakta yang jelas jika Anggodo menghalangi penyidikan. Maka, Sugeng mendesak agar jaksa penuntut umum KPK harus menyatakan banding atas putusan bebas dakwaan kedua.

Lantaran, lanjutnya, ada dugaan pelanggaran hukum acara dalam perkara ini. ''Majelis hakim tidak membuka dan memperdengarkan rekaman pembicaraan Anggodo dengan oknum penegak hukum. Tidak diperdengarkannya rekaman Anggodo tersebut menjadi alasan hakim untuk membebaskan Anggodo dari dakwaan kedua,'' jelas Sugeng.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement