Kamis 02 Sep 2010 23:42 WIB

Polri Imbau Anggotanya di Buol tak Keluar Rumah

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Endro Yuwanto
Polri
Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polri mengeluarkan imbauan resmi agar anggota polisi yang berada di Buol, Sulawesi Tengah tidak keluar dari rumah. Mereka diharapkan merapat ke Mapolres atau Mapolsek terdekat untuk menghindari sweeping warga.

"Sejak tanggal 31 Agustus, Kapolri perintahkan agar mereka tidak keluar. Mereka diharapkan merapat supaya tidak disweeping anggota masyarakat," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto di Mabes Polri, Kamis (2/9).

Imbauan tersebut, ungkap Marwoto, dikeluarkan karena massa sekarang berada dalam kondisi emosional. Agar situasi tidak memanas, tuturnya, maka anggota diharapkan untuk tidak melakukan kegiatan di luar. "Mari kita saling menenangkan kondisi masing-masing," ujarnya.

Selain itu, Marwoto juga membenarkan adanya rumah dinas Wakapolres Buol yang dijarah dan dirusak massa. Menurutnya, penjarahan tersebut dilakukan sewaktu massa melakukan sweeping pada Senin (1/9) sekitar pukul 21.30 WIB malam.

Wakapolri Komjen Pol Yusuf Manggabarani sendiri ditugaskan untuk memimpin investigasi kasus kerusuhan Buol, Sulawesi Tengah. Wakapolri berangkat ke Buol didampingi oleh Kadiv Propam Irjen Pol Budi Gunawan. Mereka akan didampingi oleh intelijen dan reserse untuk menyelidiki kerusuhan yang menewaskan lima warga sipil tersebut.

"Tim diterjunkan untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya di sana. Polri akan lakukan investigasi. Kalau terjadi kesalahan teknis di lapangan kami kan tindak tegas," jelas Kadiv Humas Polri, Brigjen Pol Iskandar Hasan, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/9).

Tim tersebut, ujar Iskandar, juga akan menyelidiki sejauh mana prosedur senjata api yang digunakan oleh anggota yang ada tempat kejadian perkara (TKP). Menurutnya, pimpinan akan mengambil tindakan tegas bilamana prosedur baku dalam penggunaan senjata api yang ada dilanggar oleh anggota. "Sebutir peluru pun harus dipertanggungjawabkan," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement