REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polri mengirimkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob ke lokasi kerusuhan antara warga dan polisi di Buol, Sulawesi Tengah. Pengiriman Brimob itu untuk mencegah kerusuhan meluas dan menjaga suasana agar lebih kondusif.
Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Kantor Presiden, Kamis (2/9). "Penambahan pasukan siang ini, dua SSK kami berangkatkan dari Kelapa Dua (Mako Brimob Kelapa Dua, Depok) untuk mencegah agar tidak meluas ada tindakan perusakan," kata Bambang.
Bambang mengimbau agar di bulan Ramadhan jangan ada tindakan kekerasan. "Serahkan pada prosedur kepolisian untuk lakukan pendalaman. Kalau yang salah anggota kami, nanti kami ambil tindakan, tapi jangan sekarang harus ada tindakan kekerasan," kata Bambang menjelaskan.
Bambang menambahkan, tim dari Polri sudah diberangkatkan ke Buol untuk melakukan investigasi pada Rabu (1/9). "Kan tim baru berangkat kemarin. Belum laporan. Wakapolri (Komjen Pol Jusuf Manggabarani) langsung, dari Propam dan Itwasum," kilahnya.
Menurut Bambang, peristiwa di Buol diawali tabrak lari, kemudian seorang ditahan. "Dengan penahanan tersangka, ini yang didalami apa betul yang bersangkutan bunuh diri, meninggalnya tersangka tadi. Kalau memang nanti bunuh diri, kita jelaskan pada publik. Kalau ada kejanggalan kan tim gabungan ada," katanya.
Bambang mengatakan, pihaknya mungkin melibatkan Komnas HAM dalam penyelidikan kasus itu. "Kami ingin tahu realitanya, itu dulu. Tetapi, sejak ada peristiwa itu seolah ada yang menghembuskan bahwa ada tindakan kekerasan dari kepolisian, sehingga berkumpulah massa untuk lakukan tindakan kekerasan, perusakan," kata dia.
Setelah ada perkumpulan massa, dikeluarkan tembakan peringatan dari petugas. "Tidak digubris, akhirnya ada penembakan, yang akhirnya meninggal tujuh orang, sampai dengan hari ini,'' jelasnya.