REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fraksi Partai Gerindra di DPR meradang. Anggotanya yang menjadi Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Pius Lustrilanang, ngotot menyatakan gedung baru dibutuhkan DPR. Apalagi anggaran pembangunan yang diajukan dinilai terlalu mahal.
‘’Fraksi tetap menyatakan menolak pembangunan gedung baru DPR,’’ tegas Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPR, Edhi Prabowo, Kamis (2/9). Menurut dia pernyataan Pius adalah dalam kapasitas BURT, bukan sebagai fraksi dan partai Gerindra.
Edhi mengatakan fraksi akan menegur Pius terkait hal ini. ‘’Tapi sanksi tergantung pada DPP Partai,’’ kata dia. Edhi mengaku gerah dengan pertanyaan banyak pihak kepada fraksi dan partainya, terkait sikap Pius.
Edhi pun mengatakan alokasi anggaran yang diajukan terlalu mahal. ‘’Untuk setiap meter persegi bangunan, sekitar Rp 7,5 juta itu seharusnya sudah lengkap dengan fasilitas bintang lima,’’ tegas dia.
Anggaran yang diajukan untuk rencana pembangunan gedung baru DPR adalah Rp 1,1 triliun di luar anggaran peletakan batu pertama yang diambil dari APBN sejumlah Rp 250 miliar. Luas bangunan dari gedung berlantai 36 ini adalah 160 ribu meter persegi. Dengan angka ini, rata-rata biaya per meter persegi adalah Rp 6,876 juta.
Edhi mengatakan jika alokasi anggaran belum menghitung isinya, harga yang diajukan terlalu mahal. ‘’Kalaupun sudah ada isinya, dengan alokasi sebesar itu harus dicek betul apa saja fasilitas dan harga satuannya,’’ tegas dia.