Selasa 07 Sep 2010 03:56 WIB

Hatta: Gedung Baru DPR Belum Perlu

Maket gedung baru DPR
Maket gedung baru DPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa mengatakan bahwa pembangunan gedung baru DPR yang diprediksi menyedot anggaran hingga Rp1,6 triliun belum diperlukan karena bukan merupakan kebutuhan mendesak. "Kalau Fraksi PAN, kalau tanya saya sebagai ketua partai, Fraksi PAN mengatakan itu belum mendesak betul," ujar Hatta Rajasa saat ditemui di Jakarta, Senin (6/9).

Hatta, yang juga Menko Perekonomian mengatakan, opsi yang lebih diperlukan untuk membenahi gedung DPR adalah dengan membangun bangunan tambahan berupa ruangan-ruangan di dalam gedung. "Kalaupun diperlukan, semacam annex saja sangat sederhana dan itu bukan menjadi gedung utama," ujarnya.

Ketika ditanyakan apakah pembangunan gedung DPR tersebut dapat ditunda, Hatta mengatakan DPR saat ini telah paham apa yang menjadi keinginan dan aspirasi masyarakat. "Kalau anda mau tanya itu, saya mau menanggalkan baju (menko perekonomian) dulu. Saya kira sekarang sedang dibahas. Kalau mau mendengar pandangan masyarakat, saya kira DPR juga paham kok apa yang harus mereka lakukan," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Arwani Tomafi menjelaskan, rencana pembangunan gedung baru DPR sudah disepakati di BURT. Pada rapat yang dihadiri oleh anggota BURT yang merupakan perwakilan dari seluruh fraksi, katanya, sudah sepakat terhadap rencana pembangunan gedung baru. Dia merasa heran jika ternyata pimpinan fraksi-fraksi justru menolak rencana pembangunan gedung baru.

Pada sosialisasi gedung baru, di Gedung DPR, pekan lalu, Wakil Ketua BURT Pius Lutrilanang menjelaskan, rencana pembangunan gedung baru sudah final dan sudah mulai dibuka lelang tendernya mulai 1 September 2010. Panitia lelang tender pembangunan gedung baru DPR adalah tim dari Sekretariat Jenderal DPR dan didampingi oleh tim ahli dari Kementerian Pekerjaan Umum.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement