REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Mantan uskup Provinsi Limburg, Belanda, Jo Gijsen, menyangkal terlibat kasus pelecehan seksual di seminari Rolduc pada tahun 1960-an.
Pengaduan diajukan oleh seorang bekas murid seminari di kota Kerkrade tersebut. Dia mengatakan Gijsen sering kedapatan mengintip dirinya ketika bermasturbasi.
Harian NRC Handelsblad, Rabu (15/9) melaporkan, sang mantan uskup menyurati organisasi Bantuan Katolik dan kementerian kehakiman untuk membela diri atas tuduhan. Gijsen mengatakan murid yang sekarang berusia 63 tahun itu keliru, dan menyangka dirinya orang lain.
Bekas murid lain mengatakan Gijsen, yang jadi pengawas di malam hari, sering memasuki kabin pribadi para murid dan tidur bersama mereka.
Uskup Gijsen yang terkenal atas kebijakannya yang tanpa kompromi atas homoseksualitas dan hak perempuan, tiba-tiba lengser tahun 1993. Di kemudian hari terbukti Gijsen tahu akan adanya pelecehan seksual yang terjadi di seminari Rolduc, tapi tidak mengambil tindakan apapun.