REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah menggunakan obat generik bagi jamaah haji tahun ini. Dengan pemakaian obat generik, pemakaian anggaran dapat ditekan 30 persen lebih murah.
Dirjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sri Indrawati mengatakan, kebijakan pemakaian obat generik adalah yang pertama kali. "Tahun lalu kita memakai branded generik," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (24/9). Dia membandingkan, penganggaran untuk obat bagi jamaah haji tahun ini jauh lebih sedikit. Pada 2009, anggaran Kemenkes untuk obat jamaah haji mencapai Rp 30,3 miliar. Sedangkan pada tahun ini jumlah itu menyusut ke angka Rp 19,1 miliar.
Pemakaian obat generik, lanjutnya, terkait program pemerintah untuk merevitalisasi obat generik. Selain itu, dia berharap dengan pemakaian obat generik, masyarakat dapat mengetahui khasiatnya secara langsung.
Sri mengatakan, selain obat generik, pemerintah juga menggunakan sisa obat tahun lalu. "Dari inspeksi yang dilakukan tiap enam bulan sekali, obat-obat yang ada di gudang masih aman digunakan," katanya.
Dijelaskannya, terdapat dua jenis penyakit yang kerap melanda jamaah haji. "Kalau ndak sakit pernafasan, ya penyakit sirkulasi seperti penyakit jantung," lanjutnya. Selain dua jenis penyakit tersebut, pemerintah menyiapkan lebih dari 247 item obat untuk penyakit lainnya.