Kamis 30 Sep 2010 05:45 WIB

Pemenang Hadiah Nobel Bersikeras Tinggal di Israel

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM--Pemenang hadia Nobel perdamaian asal Irlandia, aktivis Mairead Maguire, Rabu berusaha untuk memperjuangkan hak hukumnya masuk ke Israel setelah keikutsertaannya di kapal bantuan menuju Gaza, menurut pengacaranya. Maguire berangkat ke Israel pada Selasa namun ditolak masuk ke bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv.

Pejabat setempat mengatakan Maguire tidak dibolehkan masuk karena ia dideportasi pada Juni setelah ia mencoba masuk ke Gaza menggunakan kapal yang menantang blokade angkatan laut Israel. Di bandara, Maguire diberitahu ia tidak boleh masuk ke Israel selama 10 tahun.

Pengacara untuk kelompok hak asasi hukum, Adalah yang membela kasusnya, mendapat perintah untuk pencegahan deportasinya pada Rabu pagi dan akan menghadiri sidang untuk mendengar kesaksian di pengadilan Petah Tikva dekat Tel Aviv. "Ia bermalam di pusat tahanan di bandara dan akan menghadiri sidang untuk memberi kesaksian," menurut pengacara Adalah, Fatmeh al-Ajou kepada AFP.

Maguire adalah salah seorang dari 19 aktivis di kapal Rachel Corrie yang mencoba masuk ke Gaza pada Juni namun gagal, satu minggu setelah tentara Israel melancarkan serangan kepada enam kapal flotilla yang menuju daerah pantai Gaza dan menyebabkan 9 aktivis Turki meninggal. Aktivis berusia 66 tahun itu dalam kunjungannya ini berencana untuk memimpin delegasi para wanita melakukan tur satu minggu ke Israel dan wilayah Palestina untuk memperlihatkan kerja aktivis perempuan untuk perdamaian.

Kedatangannya di Israel bersamaan dengan pencegatan angkatan laut Israel atas kapal bantuan lain yang membawa tujuh aktivis Yahudi dan dua wartawan yang mencoba mencapai Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan menderita setelah diblokade Israel sejak 2006. Tiga dari empat aktivis internasional dideportasi pada Selasa, sementara seorang warga Jerman ditahan setelah menolak untuk dideportasi, kata petugas setempat pada Rabu.

Edith Lutz menolak dideportasi hingga lima orang Israel yang menumpang di kapal itu dibebaskan dari tahanan --mereka dibebaskan pada Selasa malam. Ia ditahan di pusat tahanan di Ramlah dekat Tel Aviv dan akan tetap ditahan di sana hingga Minggu. Ia akan dideportasi setelah sidang kata juru bicara aktivis itu.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement