REPUBLIKA.CO.ID,PEMALANG -- Korban meninggal dunia akibat kecelakaan KA di Stasiun Penarukan Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10), menjadi 36 orang. Sedangkan yang mengalami luka berat ada 20 orang dan luka ringan 10 orang.
Seluruh korban yang luka ringan dan berat, dirawat di tiga RS di Kabupaten Pemalang, antara lain RSUD dr M Ashari, RSI Taman, dan RS Santa Maria. ''Informasi terakhir dari ketiga rumah sakit tersebut, korban meninggal ada 36 orang. Kita memang masih terus mengumpulkan informasi mengenai para korban ini,'' kata staf PT JAsa Raharja, Cendana, yang sedang sibuk mengumpulkan data korban di RSUD dr M Ashari.
Besar kemungkinan, seluruh korban meninggal dan luka berat adalah korban yang tadinya menjadi penumpang di gerbong terakhir KA Senja Utama. Hal ini mengingan kondisi KA gerbong terakhir yang sudah tidak berbentuk gerbong lagi, setelah diseruduk KA Argo Anggrek. Badan gerbong terakhir ini tak hanya sekedar penyok, tapi mengelupas, terlipat-lipat, dan lepas dari lantai gerbong. Sementara kursi-kursi penumpangnya sudah tidak ada yang menempel di tempatnya lagi.
Seperti dikatakan salah seorang korban, Suharman, warga Srengseng, Jakarta, yang mengalami luka patah tulang kaki dan tulang belikat, korban meninggal dari kecelakaan tersebut, kemungkinan besar dari gerbong terakhir. ''Ini karena gerbong yang mengalami kerusakan sangat perah ya gerbong terakhir,'' katanya.
Dia menyebutkan, beberapa saat setelah kejadian itu, dia masih sadar sehingga sempat melihat penumpang di depan, belakang, dan sampingnya sudah tergelak berlumuran darah. ''Ada yang terjepit kursi atau barang-barang bawaan yang dibawa penumpang,'' katanya.