Kamis 07 Oct 2010 04:44 WIB

Bantuan Mengalir ke Papua Barat

Rep: ikh/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah terus mengalirkan bantuan bagi korban banjir bandang di Wasior Papua Barat. Hingga Rabu (6/10) siang, tercatat sudah bahan makanan sebanyak 13,5 ton dan uang sebanyak Rp 300 juta. Selain bersumber dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), bantuan juga berasal langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Bantuan Presiden disamping bantuan yang sudah dikirim tadi (Selasa, 5/10) malam oleh BNPB sebanyak 13,5 ton, berupa makanan cepat saji, selimut, pakaian, family kit, tenda, di samping itu ada uang juga sekitar Rp 300 juta," kata Menko Kesra Agung Laksono usai bertemu Presiden di Kantor Presiden, Rabu (5/10).

Agung menambahkan, pada Rabu (5/10) dikirim bantuan berupa pakaian, pakaian anak, pakaian dewasa, selimut, dan obat-obatan. "Dari Kementerian Kesehatan juga sudah mengirim tim kesehatan," kata Agung. Kementerian Pekerjaan Umum sudah siap mengecek infrastruktur yang rusak setelah lokasi kering.

Periode tanggap darurat dipimpin langsung Pemprov Papua Barat karena pemerintah Kabupaten Teluk Womdama mengalami kelumpuhan, artinya tidak bisa berfungsi maksimal sehingga di-take over Pemprov. Agung ditugaskan Presiden untuk memonitor langsung. Saat ini, Kepala BNPB sedang berusaha menuju lokasi bencana.

Ironisnya, bantuan tidak bisa langsung masuk ke Kabupaten Womdama mengingat tertutup lumpur, jadi helikopter juga terbatas. "Yang mengungsi sekitar 4.500 orang, yang luka luka di atas 36 orang. Tentu diminta kepada Rumah Sakit terdekat untuk segera menangani sebaik-baiknya. Yang meninggal agar segera dievakuasi," kata Agung.

Agung mengatakan, laporan terakhir menunjukkan korban meninggal sudah mencapai 64 orang. "Yang hilang belum tahu, tapi yang luka-luka sekitar 68 orang," katanya. Agung mengatakan, warga banyak yang mengungsi ke daerah lebih tinggi yang tidak terkena lumpur. Banjir bandang itu, ujarnya, merupakan banjir yang cepat.

Banjir juga membawa lumpur tebal yang menerjang rumah dan merusakkan infrastruktur, gedung, dan perkantoran yang membuat pemerintah kabupaten tidak berfungsi maksimal. Tanggap darurat akan berlangsung selama dua pekan. Setelah tanggap darurat selesai, lokasi dibersihkan, lalu masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Gubernur kita instruksikan tidak boleh ke mana mana, dan hari ini Kepala BNPB akan berusaha masuk lokasi dengan helikopter," katanya. Agung pun berencana untuk mengunjungi lokasi pada akhir pekan ini. Setelah diharapkan runway-nya bersih, dari situ kemudian dilihat kemungkinan Presiden datang.

Apa sebenarnya penyebab banjir bandang itu? "Laporan sementara seperti itu ulah manusia juga karena hujan tiap kali terjadi, tetapi yang tiba-tiba seperti disiram lumpur baru kali ini, yaitu akibat dari mungkin tadinya tertahan oleh hutan tapi sekarang tidak ada lagi," kata Agung memaparkan. Total bantuan yang masuk hingga Rabu (6/10) ini bisa mencapai Rp 500 juta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement