REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jusuf Kalla angkat bicara terkait pembatalan kunjungan Presiden ke Belanda. Kalla sangat menghargai keputusan itu. Namun, ia mengingatkan pemerintah harus pandai mengelola tersebut.
Pembatalan kunjungan presiden diputuskan setelah muncul tuntutan RMS agar pengadilan internasional melakukan penangkapan. RMS menuntut SBY akibat dugaan pelanggaran HAM di Papua dan Maluku.
Ketika dimintai pendapatnya di sela peresmian gerai PMI di Bekasi, Kalla mengatakan sisi positif keputusan itu adalah presiden bisa terhindar dari kemungkinan penangkapan. Menurutnya pembatalan itu juga akan memiliki dampak negatif. Pembatalan keberangkatan presiden, kata Kalla, sudah menjadi berita besar."Sekarang RMS mendadak dikenal di seluruh dunia," ujar Kalla.
Kalla mengatakan RMS sebenarnya sudah tidak ada sejak 60 tahun lalu. Mereka sudah dibubarkan oleh pengadilan sekitar tahun 1953. Saat ini RMS hanya tersisa dalam kelompok kecil. Kalla menambahkan, jumlah mereka yang kecil seharusnya tidak perlu ditanggapi. "Jangan beri peluang mereka jadi terkenal," tegasnya.
Ketika disinggung mengenai dampak pembatalan kunjungan presiden terhadap hubungan bilateral, menurut Kalla, tidak akan menimbulkan permasalahan dalam hubungan diplomatik Indonesia - Belanda.