REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Manchester United (MU) tertinggal lima poin di belakang pimpinan klasemen sementara Liga Primer Inggris, Chelsea, setelah gagal mencetak gol ketika menghadapi Sunderland akhir pekan lalu. Arsitek MU Sir Alex Ferguson mengkritik permainan anak asuhnya yang kehilangan insting membunuh sebagai penyebab hasil kurang mengesankannya MU awal musim ini.
"Saat ini tim tidak memperlihatkan sisi membunuh seperti seharusnya, itu satu hal yang harus saya perbaiki," kata Ferguson, Kamis (7/10).
Insting membunuh tersebut, kata Ferguson, kentara ketika ditahan imbang Fulham, 2-2, pada pekan kedua. "Kami gagal memanfaatkan penalti ketika pertandingan tersisa tiga menit yang akan mengubah kedudukan, Kami membuang poin di sana," kata dia.
Pertandingan melawan Fulham tersebut bukanlah yang terburuk. Menurut Ferguson, ketika menghadapi Everton, para pemain 'Red Devils' membuang dua kesempatan emas pada masa perpanjangan waktu. "Itu sangat tidak masuk akal. Mereka membuang-buang kesempatan dan akhirnya kami harus membayar harganya," ujar pelatih yang menangani MU sejak 1986.
Namun, Ferguson buru-buru membantah bila timnya bermain dengan buruk dan memiliki masalah mencetak gol. Pelatih berusia 68 tahun tersebut menyatakan, timnya berhasil mencetak tiga gol ketika melawan Liverpool, Everton, West Ham, dan Newcastle, serta dua gol tandang di Fulham dan tiga gol melawan Chelsea di Community Shield. “Itu menunjukan kami tidak memiliki masalah menjebol jala lawan. Apa yang menjadi kelemahan kami adalah ambisi membunuh tim lain," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Ferguson juga menyatakan, raihan Chelsea pada tujuh laga awal Liga Primer tidaklah mengejutkan. Chelsea diuntungkan dengan bertemu tim-tim mudah di awal-awal musim. Ferguson juga yakin Chelsea akan gagal meraih poin di kemudian hari.