REPUBLIKA.CO.ID,YERUSSALEM--Situasi di wilayah Tepi Barat, Palestina, tampaknya kian memanas. Israel maupun pemukim Yahudi terus memprovokasi rakyat Palestina.
Kemarin, Selasa (12/11), anggota parlemen Israel dari sayap kanan alias garis keras Yahudi melakukan kunjungan provokatif ke wilayah Silwan, Yerussalem Timur, yang diduduki Israel. Mereka mendatangi Silwan dan mengunjungi pos penjagaan di Beit Yontan, meskipun pengadilan Israel telah memutuskan untuk menutup pos penjagaan tersebut.
Kedatangan mereka sudah pasti tak mendapatkan sambutan hangat dari Palestina. Mobil yang membawa anggota parlemen itu lantas disambut dengan timpukan batu oleh warga Palestina di Silwan. Puluhan pemuda Palestina menimpuki kendaraan mereka yang dijaga ketat polisi Israel.
Anggota Knesset yang berkunjung ke Silwan terdiri dari Yoel Hassoun (Kadima), Uri Ariel (Halhud Haleumi), YaÂ'akov Katz (Likud), Nissim ZeÂ'ev (Shas), Aryeh Eldad (Hatikva), dan Anastasia Michaeli (Yisrael Beiteinu). Semua berasal dari partai-partai ekstrem kanan.
Anggota Knesset itu beralasan datang ke Silwan untuk menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan Israel. Selain itu, mereka juga ingin memastikan ancaman Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel benar-benar dijalankan, bahwa warga Palestina yang melempari batu ke mobil pemukim Yahudi akan ditangkapi.
Akhir pekan terjadi insiden tabrak lari yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap dua bocah Palestina di Silwan. Kedua bocah yang sedang ikut melakukan perlawanan dengan cara melempar batu ke arah pemukim Yahudi bersama puluhan pemuda Palestina lainnya, dengan sengaja ditabrak mobil oleh pemukim Yahudi.
Kedua bocah itu terluka. Bahkan salah seorang bocah itu, sempat terpelanting ke udara dan jatuh di kaca depan mobil sebelum menghujam ke tanah, akibat kencangnya hantaman mobil itu. Pengemudi yang diidentifikasi sebagai David Berri, seorang Yahudi garis keras yang tinggal di daerah pemukiman tak jauh dari lokasi kejadian, sempat menghentikan sejenak mobilnya. Namun bukannya menolong bocah itu, dia malah langsung melarikan diri.